Cendol = Dawet (?)

Cendol = dawet kan kak? 🤔

Itu merupakan pertanyaan Najwa kepada Arya Setyo Aji di dalam perbincangan di suatu grup telegram1 yang kami ikuti.

Menurut Arya, cendol dibuat dari tepung hunkue (hunkwe) atau tepung kacang hijau. Berbeda dengan hunkue, dawet terbuat dari tepung beras, yang kemudian tepung beras tersebut diberi warna hijau menggunakan pewarna makanan atau air daun pandan atau suji.

Es cendol merupakan es yang berasal dari Sunda, Jawa Barat.
Sementara es dawet berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah

Untuk cendol2, adonan dari tepung hunkue dicetak menggunakan alat pencetak khusus. Bentuknya seperti gelas panjang dengan lubang-lubang di bawahnya. Dilengkapi dengan tutup penekannya. Dengan alat tersebut, biasanya menghasilkan cendol dengan ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan dawet. Sementara untuk dawet dicetak menggunakan alat berupa saringan sederhana.


Adonan dawet dituang menggunakan saringan berongga. Kemudian, saringan tersebut digoyangkan agar adonan dawet jatuh melalui rongga-rongga kecil di sana. Oleh karena itu, bentuk dawet3 pada ujungnya terlihat lebih runcing.


Karena bahan utama yang digunakan berbeda, tekstur pada kedua jenis es tersebut juga berbeda. Es cendol memiliki tekstur yang lebih kenyal ketika digigit. Sensasi kenyal itu dihasilkan dari tepung hunkue yang digunakan.

Sementara pada dawet memiliki tekstur yang lebih lembut dan halus. Selain itu, untuk ketebalannya, dawet biasanya lebih tebal dibandingkan dengan cendol. Es cendol selain diberi sirop gula merah biasanya ditambah dengan potongan nangka. Sementara es dawet biasanya ditambah tapai (tape) ketan.

Menurut Najwa, di Purworejo terkenal dawet ireng4, itu asli. Kalau yang di Banjarnegara, dawet ayu. Dia sendiri lebih suka dawet, sehingga kalau pulkam (pulang kampung) mesti beli.


Menurutnya dawet ireng (dawet hitam) yang asli itu tepatnya di desa BUTUH, dekat jembatan. Syaratnya asal mau mengantre saja. 😅 Dahulu semangkuk 7 ribu rupiah.

Sebagaimana yang ia pernah dengar dari cerita mamanya, waktu pencetakan dawet itu kudu masih panas, kudu kuat tenaganya, dan dawet ditambah santan juga selain tapai ketan item 😋👍

Sedangkan dawet ayu menurut Arya, berwarna hijau, juga bisa bergantung peracik dan kreativitas, tandasnya.

Demikian selintas mengenai perbedaan antara cendol dan dawet, yakni keduanya ternyata berbeda bahan baku utamanya dan tetap bisa dinikmati oleh masing-masing penggemarnya, yang keduanya bila ditambah es atau diminum dalam keadaan dingin lebih terasa nikmatnya.

__

1 Lucu-lucuan. cendol dawet. [teks]. https://t.me/lucu_lucuan/3534198 [diakses 5 April 2022]

2 Virny Apriliyanty, 2019. Tips Membuat Cendol yang Kenyal, Lebih Enak Mana Pakai Hunkwe Atau Tepung Beras? [foto-1]. https://sajiansedap.grid.id/read/101678334/tips-membuat-cendol-yang-kenyal-lebih-enak-mana-pakai-hunkwe-atau-tepung-beras [diakses 13 April 2022].

3 Ratu Syra Quirinno, 2021. 5 Cara Membuat Es Dawet Manis, Minuman Tradisional yang Legit. [foto-2]. https://www.inews.id/travel/kuliner/cara-membuat-es-dawet [diakses 13 April 2022].

4 Ronauli Margareth, 2020. Kelezatan Dawet Ireng dan 4 Kuliner Khas Purworejo. [foto-3]. https://www.tagar.id/kelezatan-dawet-ireng-dan-4-kuliner-khas-purworejo [diakses 13 April 2022].


14 April 2022 | samidirijono | arsitek | 

2 komentar:

  1. Informasi dapat di terima dengan baik, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih, sudah berkunjung dan memberi komentar :)

      Hapus

Silakan isi komentar Anda di sini, jangan lupa sertakan nama atau e-mail

Diberdayakan oleh Blogger.